Mengetahui Kondisi Pasar Forex dengan Analisa Open Position Ratio
Setiap hari, transaksi senilai kurang lebih $5 Triliun USD
dilakukan di pasar Forex seluruh dunia.
Namun kebanyakan trader masih
berfokus pada analisa seperti teknikal dan fundamental (rilis data). Hal
lain yang tidak kalah penting yang harus diketahui oleh trader forex
adalah mengetahui kondisi pasar (Market Condition).
Bagaimana mengetahui
kondisi pasar dapat membantu trader dalam pengambilan keputusan jual
beli?
Sebagai contoh pada saat di mana para pelaku pasar mengharapkan harga bergerak turun, maka keadaan tersebut dikatakan memiliki sentimen bearish (turun). Begitu juga sebaliknya jika sentimen dikatakan bullish (naik), adalah keadaan di mana para pelaku pasar mengharapkan harga bergerak naik.
Sentimen pasar dapat dikatakan sebagai indikator kontrarian, yaitu kebalikan dari sesuatu keadaan. Contohnya jika banyak orang berharap kenaikan harga, maka oleh sentimen akan dilawan dengan arah penurunan harga. Sentimen pasar disebut juga sebagai sentimen investor, di mana keputusannya belum tentu selalu didasarkan pada analisa fundamental.Sentimen pasar dipantau dengan menggunakan sejumlah indikator teknikal serta statistik harga dalam periode tertentu. Indikator sentimen di tampilkan dengan dua keadaan seperti bullish dan bearish, buy dan sell atau long dan short.
Monex menyediakan indikator sentimen untuk nasabahnya, di mana menampilkan rasio posisi buy dan sell dari nasabah Monex yang bersangkutan atau dikenal dengan istilah Open Position Ratio.
Hal ini dikarenakan pasar forex adalah pasar bilateral (tidak tersentralisasi). Tujuan disediakannya indikator sentimen ini untuk membantu nasabah untuk mengetahui kondisi pasar (Market Conditions).
Open Position Ratios
The percentage of open positions held for major currency pairs relative to all positions for major currency pairs. The open position ratio is used in forex trading, and includes both long and short positions.Indikator sentimen ditampilkan dalam bentuk persentase atau data utama yang mewakili jumlah perbandingan antara pihak pembeli dengan penjual pada sebuah pasangan mata uang. Sebagai contoh terdapat 100 orang bertransaksi mata uang EURUSD. Sebanyak 79 orang melakukan aksi jual, sedangkan 21 orang melakukan aksi beli, maka jumlah yang melakukan aksi jual pada simbol EURUSD ditampilkan dengan angka 79% sedangkan aksi beli 21%.
Berikut beberapa contoh tampilan Open Position Ratio.
Contoh tampilan Open Position Ratio 1:
Open Position Ratio tidak dapat digunakan sebagai pedoman penghasil sinyal jual serta beli secara tepat, hanya berfungsi sebagai gambaran umum tentang kondisi pelaku pada pasangan mata uang pada broker tertentu. Hasilnya akan berbeda antara sebuah broker yang satu dengan yang lainnya.
Dalam hal ini tidak ada yang dianggap lebih baik. Fungsi lain indikator sentimen adalah untuk melihat potensi pembalikan harga pada level ekstrim. Sebagai contoh perbandingan antara pembeli dengan penjual 90 di banding 10, yang artinya sudah berada pada level ekstrim.
Harga level ekstrim ini bervariasi untuk setiap pasangan mata uang. Level ekstrim menandakan akan terjadi pembalikan harga. Pembalikan ini belum tentu terjadi dalam waktu dekat, membutuhan waktu tertentu.
Bagaimana Menggunakan Open Position Ratio?
Perlu diketahui bahwa Open Position Ratio bukan indikator untuk menentukan keputusan buy atau sell, namun untuk melihat kondisi pasar. Analisa teknikal seperti Support Resistance sangat baik membantu untuk menentukan Target Harga / Price Target. Open position ratio suatu pair mata uang yang berimbang biasanya memiliki prosentase buy dan sell kisaran 35% hingga 65% . Namun, ketika telah terjadi pergerakan yang sangat kuat dalam satu arah, open position ratio bisa menjadi sangat tidak seimbang antara buy dan sell-nya. Dan selama kondisi ekstrim inilah, kita dapat menentukan pembalikan harga suatu pair mata uang.Sebagai contoh pair mata uang memiliki rasio yang cukup esktrim saat tulisan ini dibuat adalah USDCAD. Rasio sell adalah sebesar 7% dan rasio buy sebesar 93%. Ini adalah kondisi pasar yang cukup ekstrim. Dengan dasar inilah, kontrarian trader dapat bersiap-siap mengambil posisi yang berlawanan dengan pasar.
Yang perlu diperhatikan adalah mengambil posisi yang berlawanan dengan pasar tidaklah mudah untuk menentukan waktu yang tepat. Dibutuhkan indikator lainnya yang dapat membantu dalam menentukan waktu tepat untuk membuka posisi. Jangan sampai terjebak dalam situasi pasar yang masih ekstrim, selain itu hal yang tak kalah penting adalah persiapan antisipasi apabila salah prediksi.